Percaya Mabes Polri, Ketua Umum HBB Lamsiang Sitompul SH MH tidak Percaya Irjen Ferdy Sambo

Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul SH MH mengaku sama sekali tidak percaya dengan pernyataan Ferdy Sambo

topmetro.news – Ketua Umum Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul SH MH mengaku sama sekali tidak percaya dengan pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut, bahwa motif pembunuhan terhadap Brigadir Yosua adalah karena adanya perbuatan yang merendahkan martabat keluarga.

Sebagaimana ia sampaikan kepada topmetro.news, Jumat (12/8/2022), ada beberapa alasan yang membuatnya tidak mempercayai Irjen Ferdy Sambo.

“Saya terus terang sangat tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh Irjen Ferdy Sambo tersebut dengan alasan antara lain sebagai berikut. Tidak mungkin Brigadir Yosua melakukan hal seperti itu. Padahal kita tahu bahwasanya Brigadir Yosua selama ini dekat dengan Ibu Putri, karena ia berperilaku bai,” sebutnya.

“Bahkan sangkin kedekatan Ibu Putri dengan Brgadir Yosua, karena menganggap ia (Brigadir Yosua) baik, ia (PC) memberikan uang dan hadiah kepada adiknya yang sedang berulang tahun. Itu membuktikan bahwa Brigadir Yosua ini baik. Itu yang pertama,” sambung Lamsiang.

Selanjutnya menurut advokat ini, seandainya pun ada niat Brigadir Yosua untuk melakukan sesuatu kepada PC, tidak mungkin terjadi pada saat itu. “Karena pada saat itu di Magelang, mereka ada rombongan. Ada suaminya tentunya Ferdy Sambo. Ada supir, ada Bharada E, ada Brigadir RR, ada MK, ada asisten rumah tangga, ada anaknya, dan lain-lain sebagainya,” urainya.

“Jadi kemungkinan itu tidak mungkin,” tegasnya lagi.

Satu Mobil

Lalu selanjutnya, kata Lamsiang lagi, bahwa andaikan itu terjadi, tidak mungkin Brigadir Yosua masih diperkenankan satu mobil balik dari Magelang ke Jakarta oleh Irjen Ferdy Sambo. “Mana mungkin istrinya sudah diperlakukan tidak baik, masih satu mobil. Bisa saja kan sudah diusir dan disuruh pulang. Dan Ibu PC juga kan tidak mungkin mau satu mobil dengan Brigadir Yosua. Ini kan sesuatu yang tidak mungkin,” jelasnya.

Dan terakhir, terkait laporan polisi oleh PC sebelumnya ke Polres Jakarta Selatan, soal adanya dugaan pelecehan seksual, menurut Lamsiang, sudah jelas suatu kebohongan juga. “Andaikan itu benar apa yang mereka katakan sebelumnya, bahwa ternyata kejadian itu bukan tanggal 8 Juli, di Jakarta. Tetapi ada di Magelang,” ungkapnya.

Kebohongan-kebohongan inilah, menurutnya, yang mestinya harus diuji oleh penyidik. “Sekali lagi dari awal sudah terbukti skenario kebohongan yang oleh Irjen Ferdy Sambo dan kawan-kawan,” tandasnya.

Dan yang terakhir, Lamsiang Sitompul minta kepada penyidik, dalam melakukan penyelidikan dalam proses ini terhadap Irjen Ferdy Sambo dan kawan-kawannya, agar menggunakan test kebohongan (lie detector). “Karena kita sudah rame sekali di dunia ini karena kebohongan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dan kawan-kawan. Percayakan kepada Mabes Polri, lakukan penyidikan secara maksimal dan segera ajukan ke penuntut umum,” tutupnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment